08.07 Comment0 Comments

Bagian dari pekerjaan overhaul motor ialah test isolasi.
Test isolasi harus dilakukan terutama untuk mendapatkan indikasi apakah
motor ini masih layak dioperikan atau tidak. Pemeriksaan dan test perlu dilakukan lebih dulu, jika hasil cukup dapat di terima baru kemudian dapat dilakukan HP Test. Test lainya juga oerlu dilakukan yang hasilnya dapat membantu mengetahui sebagai indikasi kondisi motor tsb. (IEEE Stds 95)
Inspeksi / Pemeriksaan :
Isolasi harus diuji tingkat degradasi atau kerusakan, al:
1. Kondisi pisik, cracking atau retak, pecah atau berubah warna sebagai indikasi dari thermal aging.
2. Kontaminasi pada coil dan sambungan2
3. Abrasi atau mekanikal stress
4. Partial discharge / corrona
5. Wedges, ikatan , ring , atau bagian2 lain lepas/kendor
6. Freeting pada support, bracing, crossing apa ada indikasi lepas,kendor atau berubah posisi.

IEEE Stds.43 memberikan panduan sbb:
DC Voltage utk Test Tahanan Isolasi

Winding Rated Insolation Resistance Test
Voltage (V)* Direct Voltage (V)
<1000 500
1000 - 2500 500 - 1000
2501 - 5000 1000 - 2500
5001 - 12.000 2500 - 5000
>12.000 5000- 10.000
*rated voltage line to line utk 3 phase motor AC.’ Line to ground utk phase tunggal, dan direct voltage utk DC motor.
Test voltage dilakukan 1 menit (ref IEEE Stds 43 sec 54

Rekomendasi “Tahanan minimum pd 40.C
( Satuan Mega Ohm)
Minimum Insulation Test Speciment
Resistance
IR(1min) = kV + 1 utk winding yg di buat sebelum 1970

IR(1min) = 100 utk DC armature & winding yg di buat stelah 1970

IR(1min) = 5 utk hampir semua motor-wound coils rated < 1kV

Catatan:
1. IR(1min) adalah tahanan isolasi yg direkomendasikan, MegaOhm pad 40.C utk semua winding
2. KV rated mesin antar terminal voltage, dlm rms kV.
Ref IEEE Stds 43 table 3.

0 komentar: